Sumba Dinobatkan sebagai Salah Satu Pulau Terindah di Dunia!

Sumba Dinobatkan sebagai Salah Satu Pulau Terindah di Dunia!

Di hari yang indah dan cerah, dua hari yang lalu, Jumat 24 Februari 2018, Jack Umbu Warata, menulis dan mengunggah sebuah konten di akun Facebook-nya dan menandai saya serta beberapa kawan dekatnya. Kami saling mengenal tapi belum berteman di Facebook.
Pemuda ganteng asal pulau Sumba tersebut, sudah beberapa tahun "mengikuti transmigrasi wisata" ke negara Jerman. Hehehehehe, jangan marah bos! Siap salah! Maksudnya, melaksanakan tugas di sana. Harap maklum, ia adalah seorang pastor ordo atau tarekat Congregatio Sanctissimi Redemptoris, yang biasa disingkat CSsR.
Pada halaman akun FB-nya, Pater Jack menulis, "Majalah Focusdi Jerman, menobatkan Pulau Sumba, NTT sebagai salah satu pulau terindah dari 33 pulau di dunia! Sumba gehrt zu den 33 schnsten Inseln der Welt (FOCUS 17. Februar 2018, Seite 116)."
Pater Jakc Umbu Warata, CSsR, demikian nama lengkapnya, juga melampirkan dua lembar foto Majalah Focus Jerman tersebut. Satu foto cover depan dan satu lagi foto isi dalamnya yang berisi berita tentang Sumba, sebagaimana terlampir. (Tolong bantu terjemahkan bagi para sahabat yang tahu bahasa Jerman dan unggah balik di kolom komentar. Hehehehe).
Ia juga menulis di bawah foto tersebut, semacam catatan kaki. "Sumba: Kein Tanz, aber ein Traum. Sumba, bukan nama sebuah Tarian, tapi sebuah Mimpi!" tulis Pater Jack.
Konten Pater Jack tersebut, jujur saja, lagi-lagi membuat saya, sebagai anak Indonesia, kelahiran Sumba, terkejut dan melonjak kegirangan. Bersuka cita seperti ketika dua tahun lalu, 2016, dua aset wisata Sumba mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional.
dok-nihiwatu1a-5a92cbdfdd0fa86eb531aba2.jpg
Ketika itu, dalam ajang internasional, "World's Best Travel Awards", Resort Nihi Watu, yang terletak di bibir pantai Nihi Watu, Kabupaten Sumba Barat, dinobatkan sebagai Hotel Terbaik Nomor Satu Dunia dari seratus hotel terbaik di dunia. Tahun 2017 pun posisi Nihi Watu belum bergeser. Disamping Nihi Watu, Pasola, atraksi perang tradisional melempar lembing dari atas punggung kuda, dinobatkan juga sebagai Runner-Up kategori atraksi budaya terpopuler.
Anugerah bergengsi tersebut diberikan oleh Majalah Wisata Travel + Leisure.  Majalah dengan mutu berkaliber internasional, yang berbasis di Amerika ini mengadakan survei setiap tahun untuk berbagai kategori di bidang pariwisata.
Respon Warga Sumba
Konten Pater Jack tersebut, direspon secara spontan oleh warga Indonesia, khususnya di Sumba, dengan komentar-komentar bernada pujian. Ciiiii puji kampung sendiri yeeeee!!!
Misalnya, "Pretty Sumba," demikian komentar pendek Pater Wilhemus Ngongo Pala, CSsR, yang masih setia menjaga WannoGaspar(Kampung Gaspar), pusat Redemptoris Indonesia di Sumba. Memang ia cocok tinggal di kampung. Hehehehehe. Sorry bos! Hanya canda.
"Mantap .....," tulis Pater Dr. Mateus Mali, CSsR, doktor lulusan dari Roma, putra Sumba yang "dilarang keras pulang Sumba", karena harus mengurus para calon pastor di Yogyakarta. Sampai emiritus jadi orang Jawa sekalian saja. Hihihihihi. Maaf bos! Siap salah.
"Sumba, pulauku yg luar biasa," komentar Pater Barnabas Bili Ngongo, CSsR, pastor permandian putraku yang bernama Wilhelmus Wagner Kaleka. Bos pastor ini sangat kebapaan. Sorry, tidak berani goda. Hahahahaha.
Sementara Robby MU Tanna memberi komentar, "Membanggakan sekali...semoga bisa berdampak baik bagi perubahan masalah sosial." Christin Wolla juga memberi komentar, "Wouuu luar biasa smg pemimpin kita bisa menata dg lebih baik lg." Komentar senada juga disampaikan Ambrosius Suprayitna, "Sungguh menjadi kebanggaan bangsa Indonesia khusus masyarakat Sumba dan dapat meningkatkan kesejahteraan Rakyat. Amin."
 "Bangga jd org Sumba," tulis Rita Loru Koba.  "Mantapp pater..Sumba mmng kerenn," tulis Atawolo Sixtus.
Saya sendiri pun ikut komentar. "Wow mantap pater. Masalahnya tdk bisa mengerti bahasanya. Mau baca tapi gelap gulita. Hhhhh," tulisku.
"Hahahaha.. ia saya lupa terjemahkan hahaha," balas Pater Jack. Ia tertawa karena mengerti maksud "gelap gulita", yaitu karena saya tidak tahu bahasa Jerman. Maklum anak zaman stok lama. Hanya cinta mati bahasa Indonesia. Bagus sih ya memang bagus. Tapi juga bukti pemalas belajar banyak. Memangnya dunia hanya Indonesia. Hehehehehe ....!
Balasan dari Pater Jack tersebut baru saya buka Sabtu pagi, 24 Februari 2018. Kemudian saya melanjutkan dengan komentar, "Pagi bapa romo, tlg info sedikit ttg majalah Fokus Jerman. Profil majalahnya apa? Pariwisata ko? Kira2 parameternya apa ya bp romo? Tlg spy kami publish."
Komentar saya itu direspon terlebih dahulu oleh Pater Rano Nedy, CSsR, "Haahahaa Iya Bapa.... Majalah Jerman tdk sembarang posted....
Dan Sumba diakui sbg salah satu pulau TERINDAH....tentu byk kualifikasi utk hal tsb.... Kita bangga betulll." Pater Rano ini, sudah lama juga “digeser bukan digusur” untuk “transmigrasi” sebentar, bukan hanya ke luar Sumba tapi sekaligus juga ke luar Indonesia, mengikuti jejak Pater Jack.
Hanya bedanya, Pater Rano ‘takut” ke Eropa, jadi cukup yang dekat Indonesia saja. Itupun sambil melaksanakan tugas pastoral masih tambah sekolah lagi. “Sy di Manila, Philippines, Bapa, for study at dlsu, de la salle university. 2014-2015 di Perth, Australia, 2016- skr di Manila Philippines. Sy study management of education,” begitu info dari Pater Rano, Minggu siang, 25 Februari 2018, melalui akun FB saya. Memangnya tidak capai sekolah terus Pater, dari TK sampai sekarang, lama lho sekolahnya? Hehehehehe, maaf jangan marah bos! Siap hormat, maju terus!
Lalu apa balasan dari Pater Jack? Ia memberikan jawaban kepada saya melalui massanger, "Majalah Fokus adalah salah satu dari 3 majalah Mingguan terkemuka di Jerman. Jumlah pembacanya hampir 5 Juta orang (bdk: pembaca kompas indonesia sebanyak 2,3 Juta orang). Jumlah terbitan lebih dari 400.000 eksemplar (bdk dengan Majalah tempo 300.000 eksemplar). FOcus adalah masalah sosial politik, kesehatan, dan hal2 relevan dalam hidup sehari. Redaksi Majalah ini dengan berbagai pertimbhangan memilih Sumba sebagai tempat libur 'surga' berlibur 2018. Sumba terpilih bersama 32 Pulau lainnya di dunia sebagai pulai terindah di dunia."
"Nanti saya tulis terjemahannya," lanjut Pater Jack.
Pater Jack pun memenuhi janjinya, Minggu sore, 25 Februari 2018. Melalui akun FB saya, ia menuliskan terjemahan naskah yang tertera dalam selembar foto tersebut. “Ini Terjemahan lurusnya bapa: Sumba, bukan sebuah Tarian, tapi sebuah Mimpi
Pencarian tak abis-abisnya akan sebuah Paradis yang hilang, menuntun tiap orang untuk berpaling dari Pulau Bali menuju sebuah pulau tetangganya Sumba. Hutan dan Padang Rumput Sabana, Air terjun, Pantainya yang masih perawan dan kultur yang kuat menjadikan Pulau Sumba di Indonesia sebagai salah satu Tips rahasia untuk liburan. Sampai saat ini masih sedikit Turis yang ke Pulau Sumba, terutama mereka yang ingin berselancar dan menyelam di mana di sepanjang tahun orang bisa beselancar!” tulis Pater Jack.
bawana-1-foto-b-wungo-5a92cd4bcaf7db50a7093a92.jpg
Meskipun kepingan terjemahan Pater Jack tersebut belum melegakan dahaga kita tentang dasar penobatan tiga puluh tiga buah pulau tersebut oleh Majalah Focus Jerman, tentu tidak ada salahnya jika kita merasa bangga dengan salah satu pulau kita di Indonesia, yaitu Sumba, yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu dari tiga puluh tiga pulau terindah di dunia. Terserah Majalah Focus-lah. Toh, bukan kita sendiri juga yang menobatkannya, sehingga menjadi lelucon yang tidak lucu.
Sumba memang tidak ada habis-habisnya untuk dibahas dan ditulis. Dari sisi pariwisata, para wisatawan baik mancanegara maupun domestik, selalu saja menuliskan kesannya secara impresif dengan menyebut Sumba sebagai "Tanah Surga".
dok-nihiwatu6-5a92cc44bde5750a440dd692.jpg
Ya tradisi budayanya yang memang unik dan menarik, seperti desa-desa adat dan Pasolanya itu. Ya alamnya yang menawarkan panorama indah yang menakjubkan dan aduhai, terutama performance pantai-pantainya, air terjunnya, dan bukit-bukit sabana-savana yang seperti teletubis itu.
Wow, lagi-lagi Sumba. Jika dua tahun terakhir sebelumnya baru obyek wisatanya yaitu Resort Nihi Watu yang number one di dunia. Kini lebih gila lagi, pulaunya sekaligus. Mengapa bukan Indonesia sekalian saja? Hehehehehe ... !
Luar biasa Indonesiaku, memiliki Sumba di pinggiran selatannya. Tepat sekali catatan kaki Pater Jack bahwa "Sumba bukan Mimpi!"
Sumber : kompasiana.com
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==